GDL

Hasil RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan kelahiran bedah caesarea sebesar 9,8% dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan terendah di Sulawesi Tenggara (3,3%) dan secara umum pola persalinan melalui bedah caesarea menurut karakteristik menunjukkan proporsi tertinggi pada kuintil indeks kepemilikan teratas (18,9%), tertinggal di perkotaan (13,8%), pekerjaan sebagai pegawai (20,9%) dan pendidikan tinggi/lulus PT (25,1%). Berdasarkan data yang di dapat ibu yang bersalin sebanyak 43 responden di RSU. Muhammadiyah Sumatera utara tahun 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan Sectio Caesarea. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan Case Control. Populasi kasus dan kontrol dalam penelitian adalah 43 ibu bersalin yang mengalami dan tidak mengalami Sectio Caesarea. Sampel kasus memperhatikan Odds Ratio (OR) dengan pembanding kasus dan kontrol 1:1. Sampel kontrol dilakukan secara Simple random sampling dengan jumlah total sampel kasus dan kontrol berjumlah 86 kasus. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square dengan nilai Sig = 0,014<0,05 yang berarti memiliki hubungan bermakna antara umur ibu dengan terjadinya sectio caecarea. Dengan nilai Odds Ratio (OR) yaitu 9,600. Dan ada hubungan paritas ibu bersalin dengan terjadinya sectio caesarea dengan nilai sig=0,017<0,05 dan Odds Ratio (OR) yaitu 2.195. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan umur ibu dengan terjadinya caecarea sectio dan ada hubungan paritas ibu dengan terjadinya sectio caecarea. Oleh sebab itu, para petugas kesehatan hendaknya memberikan pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan komplikasi yang dialami ibu dan janin dalam proses persalinan sectio caecarea

Copyrights : Copyright � 2001 by . Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Beri Komentar ?#(0) | _BOOKMARK