GDL

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2013 mengatakan yang paling banyak menggunakan KB suntik adalah Negara Indonesia yang mencapai 33,1% Tujuan penelitian hubungan pengetahuan ibu akseptor KB tentang pemakaian alat kontrasepsi suntik 1 bulan dengan gangguan menstruasi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu akseptor KB tentang pemakaian alat kontrasepsi suntik 1 bulan dengan gangguan menstruasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi dan pembagian kuesioner terhadap 81responden ibu yang menggunakan pemakaian alat kontrasepsi suntik 1 bulan dengan gangguan menstruasi di Klinik Ratna Medan Barat Tahun 2015.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 81 (100%) responden mayoritas ibu yang berpengetahuan cukup sebanyak 31 (38.3%) responden minoritas yang berpengetahuan baik sebanyak 12 (14.8%) responden ibu yang tidak mengalami gangguan menstruasi sebanyak 5 (6.2%) responden berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai sig-p 0.020<0.05.
Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu akseptor KB tentang pemakaian alat kontrasepsi suntik 1 bulan dengan gangguan menstruasi, maka disarankan kepada tenaga kesehatan, khususnya bidan agar memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang alat kontrasepsi

Beri Komentar ?#(0) | _BOOKMARK