Path: TopYYS AKBID HELVETIA PEKANBARU

HUBUNGAN PENATALAKSANAAN MANAJEMEN LAKTASI PADA IBU POST SC TERHADAP PENGELUARAN ASI DI RSIA LABUHBARU

Journal from SUPTHELPP /
Oleh : Rice Noviawanti, SST, M.Kes (akbid_helvetia@yahoo.com)
Dibuat : , dengan 1 file

Keyword : Manajemen Laktasi, Pengeluaran ASI
Url : http://helvetia.ac.id

WHO melalui UNICEF tahun 1990 di Italia menyebutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, mampu mencegah 30.000 kematian bayi di Indonesia. Beberapa instansi kesehatan, survey di masyarakat bahwa manajemen laktasi tidak dilakukan atau dilakukan dengan tidak baik, sehingga banyak ibu akhirnya tidak memberikan ASI ekslusif dengan berbagai alasan. Manajemen laktasi adalah tatalaksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penatalaksanaan manajemen laktasi pada ibu post SC terhadap pengeluaran ASI di RSIA Labuh Baru Pekanbaru. Desain penelitian ini adalah kuantitatif observatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 469 dan 82 sampel penelitian ini adalah ibu post SC. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisa data dengan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 82 ibu post SC, hanya 5(6, 1%) responden yang dilakukan manajemen laktasi dan 4 orang responden ASI keluar pada hari I, sedangkan 77 orang tidak dilakukan manajemen laktasi, 1 orang responden ASI keluar pada hari I, 77 (93,9%) responden tidak dilakukan manajemen laktasi, namun 1 (1, 3%) ASI nya keluar pada hari I karena dilakukan rooming - in atas permintaan responden. Terdapat hubungan bermakna antara penatalaksanaan manajemen laktasi terhadap pengeluaran ASI dengan OR 3, 04. Dengan p value 0,000 dari estimasi 0,005. Dengan demikian kebijakan pelaksanaan manajemen laktasi harus didukung semua pihak terutama tenaga kesehatan. Manajemen laktasi merupakan kunci keberhasilan menyusui

Deskripsi Alternatif :

WHO melalui UNICEF tahun 1990 di Italia menyebutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, mampu mencegah 30.000 kematian bayi di Indonesia. Beberapa instansi kesehatan, survey di masyarakat bahwa manajemen laktasi tidak dilakukan atau dilakukan dengan tidak baik, sehingga banyak ibu akhirnya tidak memberikan ASI ekslusif dengan berbagai alasan. Manajemen laktasi adalah tatalaksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penatalaksanaan manajemen laktasi pada ibu post SC terhadap pengeluaran ASI di RSIA Labuh Baru Pekanbaru. Desain penelitian ini adalah kuantitatif observatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 469 dan 82 sampel penelitian ini adalah ibu post SC. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisa data dengan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 82 ibu post SC, hanya 5(6, 1%) responden yang dilakukan manajemen laktasi dan 4 orang responden ASI keluar pada hari I, sedangkan 77 orang tidak dilakukan manajemen laktasi, 1 orang responden ASI keluar pada hari I, 77 (93,9%) responden tidak dilakukan manajemen laktasi, namun 1 (1, 3%) ASI nya keluar pada hari I karena dilakukan rooming - in atas permintaan responden. Terdapat hubungan bermakna antara penatalaksanaan manajemen laktasi terhadap pengeluaran ASI dengan OR 3, 04. Dengan p value 0,000 dari estimasi 0,005. Dengan demikian kebijakan pelaksanaan manajemen laktasi harus didukung semua pihak terutama tenaga kesehatan. Manajemen laktasi merupakan kunci keberhasilan menyusui

Beri Komentar ?#(0) | _BOOKMARK

PropertiNilai Properti
ID PublisherSUPTHELPP
_ORGANIZATION
Nama KontakAlfiansyah, S.Kom., M.Kom
AlamatKapten Sumarsono
KotaMedan
DaerahSumutara Utara
NegaraIndonesia
Telepon+62 852-7055-6169
FaxNot Available
E-mail Administratorfiandeal@yahoo.com
E-mail CKOfiandeal@yahoo.com

_PRINTTHISPAGE

Kontributor...

  • , Editor: lppmstikes@helvetia.ac.id@supthelpp