GDL

Sepertiga dari wanita di dunia (38%) didapati tidak menyusui bayinya karena terjadi bendungan ASI dan 55% wanita menyusui mengalami mastitis dan puting susu lecet sehingga tidak menyusui bayinya secara eksklusif. Hal yang memicu terjadinya bendungan ASI pada ibu nifas karena terbatasnya waktu dan frekuensi pemberian ASI pada bayi atau tidak secara on demand. Adapun ibu nifas yang mengalami bendungan ASI terdapat di Klinik Siti Hajar sebanyak 22 responden, semuanya dikarenakan tidak melakukan pemberian ASI pada bayi. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI pada bayi dengan terjadinya bendungan ASI di Klinik Siti Hajar tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara primer dan sekunder pada seluruh ibu nifas yang bersalin di Klinik Siti Hajar pada bulan April-Mei 2012 dengan jumlah populasi sebanyak 32 responden. Teknik pengambilan sampel dengan total populasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa terdapat 22 (68,75%) responden yang mengalami bendungan ASI di Klinik Siti Hajar karena tidak memberikan ASI pada bayi dan 10 responden yang memberikan ASI pada bayi diantaranya terdapat 1 (3,12%) responden mengalami bendungan ASI dan 9 (28,12%) responden yang tidak mengalami bendungan ASI. Dari hasil uji chi-square didapatkan p (0,000) <α (0,05). Ada hubungan pemberian ASI pada bayi dengan terjadinya bendungan ASI di Klinik Siti Hajar tahun 2012 dengan hasil, maka Ho ditolak. Oleh karena itu diharapkan kepada tenaga kesehatan terutama bidan harus lebih aktif dalam memberikan penyuluhan tentang pemberian ASI pada bayi untuk mencegah masalah pada payudara seperti bendungan ASI.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark