GDL

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2014 penggunaan kontrasepsi di Indonesia sebesar 62%. Berdasarkan data SDKI peserta suntik sebesar (31,9%). Wanita yang memakai depoprovera dapat mengalami amenorea jangka panjang dan dapat menimbulkan efek merugikan pada densitas tulang yaitu meningkatkan resiko osteoporosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan lama pemakaian KB suntik progestin dengan frekuensi perubahan siklus menstruasi. Desain Penelitian yang digunakan adalah survei analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu akseptor KB suntik progestin dengan jumlah responden 39 orang. Adapun sampel dalam penelitian ini dengan mengunakan teknik total sampling yaitu berjumlah 39 orang. Analisa data diolah dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian yang lama menggunakan KB suntik progestin mayoritas 1-5 tahun sebanyak 20 responden (51,3%), dari 39 responden yang diteliti dan frekuensi perubahan siklus menstruasi tidak haid selama 3 bulan berturut-turut sebanyak 14 responden (35,9%). Hasil uji chi-square diperoleh nilai sign p 0,022 <α 0,05. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan lama pemakaian KB suntik progestin dengan frekuensi perubahan siklus menstruasi. Diharapkan kepada akseptor KB agar lebih aktif mencari informasi tentang alat kontrasepsi yang digunakan. Kepada tenaga kesehatan agar lebih terbuka dalam menyebarkan informasi kepada ibu tentang efek samping penggunaan KB suntik progestin jangka panjang.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark