GDL

Keluarga berencana (family planning) merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi. Berdasarkan survei awal yang dilakukan jumlah akseptor KB aktif sebanyak 94 orang, yang menggunakan Implant ada 36 orang. Dari 36 akseptor Implant yang droup out ada 4 orang. Hasil survei dari 9 orang akseptor KB implant ada 6 orang yang mengalami kenaikan berat badan dan 3 orang lagi tidak mengalami kenaikan berat badan.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi penggunaan KB Implant dengan terjadinya kenaikan berat badan pada ibu. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan melihat hubungan penggunaan KB implan dengan terjadinya kenaikan berat badan di Dusun Kampung Bali Desa Besilam Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat tahun 2013. Populasi yang diteliti seluruh ibu-ibu yang menggunakan KB Implant sebanyak 36 orang. Tehnik Pengambilan sampel adalah total population yaitu seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 36 orang. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan judul hubungan penggunaan KB Implant dengan terjadinya kenaikan berat badan dari 36 responden akseptor KB Implant mayoritas mengalami kenaikan berat badan sebanyak 19 responden (52,8%), dan minoritas yang mengalami berat badan tetap sebanyak 13 repondens (36,1%), dan yang mengalami berat badan turun sebanyak 4 responden (11,1%). Setelah di lakukan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square di dapatkan nilai p-value 0,038<0,05 maka Ha di terima dan Ho di tolak. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa ada hubungan penggunaan KB Implant dengan terjadinya kenaikan berat badan pada ibu di Dusun Kampung Bali Desa Besilam Kecamatan Wampu tahun 2013. Dari hasil penelitian di sarankan pada para akseptor KB Implant agar dapat meningkatkan pengetahuan akseptor melalui informasi yang dapat diketahui melalui media masa, tenaga kesehatan, media elektronik

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark