GDL

World Health Organization (WHO) mengatakan tahun 2013 paling banyak menggunakan KB suntik adalah negara Indonesia yaitu mencapai 33,1%. Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilam dengan melalui suntikan hormonal. Gangguan haid adalah gangguan yang terjadi karena beberapa penyebab, sehingga haid mengalami penyimpangan seperti amenorea, polimenorea, oligomenorea, hipermenore, hipomenorea, serta spooting siklus menstruasi yang terganggu sekitar 137.127 orang dengan proporsi 42,32%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan KB suntik dengan pola haid di klinik madina tahun 2014. Penelitian ini bersifat korelatif yang beurtujuan untuk mengetahui Hubungan penggunaan KB Suntik dengan Pola Haid di Klinik Madina Tahun 2014 bulan Mei-Juni 2014 dengan populasi sebanyak 109 responden. Pengambilan sampel menggunakan Random Sampling (secara acak) dengan rumus slovin sebanyak 86 responden. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square pada tingkat kepercayaan 95 % dengan α=0,05 diperoleh p= (0,000), maka p (0,000) <α (0,05). Dimana hasil yang diperoleh adalah adanya Hubungan penggunaan KB Suntik dengan pola haid di Klinik Madina Tahun 2014. Akseptor KB Suntik di klinik Madina mayoritas akseptor menggunakan KB suntik 3 bulan yang pola haidnya < 21 hari sebanyak 32 orang (37.2%), dan minoritas akseptor KB Suntik 1 bulan yang pola haidnya < 21 hari sebanyak 3 orang (3,5%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada hubungan penggunaan KB suntik dengan pola haid. Diharapkan kepada Bidan sebagai tenaga kesehatan memberikan informasi dan penyuluhan tentang penggunaan kontrasespsi dan efek samping yang di alami responden

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark