GDL

Menurut badan kesehatan dunia (WHO) diperkirakan 4,2 juta abortus terjadi setiap tahun di Asia Tenggara, dan sebanyak 1,5 juta di Indonesia. Abortus adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberikan kesempatan untuk tumbuh. Abortus merupakan salah satu masalah kesehatan “unsafe abortion” yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Jumlah kejadian abortus di RSUD Dr. R.M. DJOELHAM BINJAI dari tahun 2013-2015 sebanyak 130 kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan terjadinya abortus imminens di RSUD Dr. R.M. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan croos sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami abortus. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total population yaitu sebanyak 130 responden. Teknik pengambilan data adalah data sekunder dengan pengolahan data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paling banyak abortus terjadi pada usia <20 tahun sebanyak 46 ibu hamil (35,4%), berdasarkan paritas primigravida sebanyak 45 ibu hamil (34,6%) dan berdasarkan pekerjaan IRT sebanyak 48 ibu hamil (36,9%). Setelah dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan variabel usia ibu hamil P = 0,000 < 0,05, variabel paritas P = 0,000 < 0,05 dan variabel pekerjaan P = 0,086 < 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara karakteristik ibu hamil dengan terjadinya abortus imminens di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2016. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan karakteristik ibu hamil dengan terjadinya abortus imminens. Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat menjadikan ini sebagai bahan masukan dan informasi sehingga dapat meminimalisir kejadian abortus imminens

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark