GDL

Angka kejadian dan angka kematian akibat kanker leher rahim di dunia menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Di Indonesia, kanker leher rahim merupakan kasus terbanyak dan hampir 70%-nya ditemukan dalam kondisi stadium lanjut (> stadium IIB). Di Kelurahan Kuala Bingai Kecamatan Stabat memiliki 610 orang wanita usia subur yang aktif seksual, dan hanya 65 orang yang bersedia melakukan screening kanker leher rahim dengan cara inspeksi visual asam asetat (IVA).
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesedian wanita usia subur (WUS) melakukan pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat) di Kelurahan Kuala Bingai Kecamatan Stabat dengan menggunakan jenis penelitian survei analitik. Populasi dalam penelitian adalah WUS, jumlah sampel 36 orang yang diambil dengan cara sistematic random sampling.
Menggunakan uji regresi logistik diperoleh hasil penelitian bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kesediaan WUS melakukan IVA adalah pengetahuan WUS dan fasilitas pelayanan IVA. Faktor-faktor yang tidak berpengaruh terhadap kesediaan WUS melakukan IVA adalah usia, pendidikan, pekerjaan, sikap, dukungan suami, dan informasi tentang IVA.
Disarankan pada wanita usia subur agar bersedia melakukan pemeriksaan IVA agar dapat mencegah keterlambatan pengobatan jika sudah terdeteksi mengidap kanker leher rahim. Disarankan juga kepada Dinas kesehatan Kabupaten Langkat agar menggalakkan program pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan menyediakan fasilitas yang lengkap dan mendukung untuk WUS dalam melakukan pemeriksaan IVA.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark