GDL

Mioma uteri merupakan tumor paling umum pada traktus genetalis, mioma terjadi kira-kira 5% pada wanita selama masa reproduksi. Tumor ini tumbuh dengan lambat dan mungkin di deteksi secara klinik pada kehidupan. Indonesia angka kejadian penderita mioma uteri dalam kategori usia reproduksi 35 tahun, tahun 2010 persentase ibu dengan mioma uteri sekitar 1,90%, dan tahun 2011 2,40%. 3 faktor utama resiko penyebab terjadinya mioma uteri adalah umur, paritas, menarche. Hasil pendataan di ruangan Patologi di ruangan Patologi Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru diperoleh jumlah ibu yang mengalami mioma uteri adalah sebanyak 77 orang. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran faktor resiko penyebab terjadinya mioma uteri jumlah populasi dalam penelitian ini 77 orang. Metode penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi adalah semua pasien yang menderita mioma uteri. Pada tahun ini jumlah sampel sebanyak 77 orang, teknik pengambilan sampel secara total populasi. Teknik pengumpulan data dengan cara melihat catatan rekam medik. Analisa data dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan penderita mioma uteri berdasarkan kategori umur tua yaitu sebanyak 56 responden dengan persentase 72,7%. Paritas nullipara yang terkena mioma uteri yaitu sebanyak 40 responden dengan persentase 51,6%. Menarche lambat yang terkena mioma uteri mioma uteri yaitu sebanyak 46 responden dengan persentase 59,7%. Disimpulkan bahwa sebagian besar penderita mioma uteri kategori umur tua dan menarche lambat. Disarankan, karena mioma uteri banyak terjadi pada umur tua maka wanita yang berusia reproduktif sebaiknya melakukan screening dan juga banyak terjadi pada menarche lambat disebabkan oleh hormon maka wanita seharusnya lebih mengatur pola makan nya dengan cara diet seimbang.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark