GDL

Tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat tradisional salah satunya adalah biji pepaya. Biji papaya berkhasiat sebagai obat demam, flu, penyakit kuning, dan sebagai antibakteri. Kandungan biji pepaya yang memiliki daya antibakteri adalah saponin. Biji papaya diketahui mengandung zat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu contoh mikroorganisme adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini adalah patogen utama pada manusia. Bakteri ini tidak bergerak, tidak berspora, bersifat anaerob fakultatif dan merupakan bakteri gram positif. Bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit antara lain infeksi pada folikel rambut, kelenjar keringat, bisul, infeksi pada luka.

Penelitian ini bersifat eksperimental, untuk menguji efek antibakteri pada ekstrak biji pepaya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan metode pencetak lubang dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%. 20%, 25% dan 30%. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 106 bakteri Staphylococcus aureus dan beberapa biji pepaya yang diambil dari Pasar 8 Padang Bulan Medan.

Hasil uji antibakteri menunjukkan ekstrak biji pepaya pada konsentrasi 20%, 25% dan 30% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Sebagai antibakteri daun sirih bersifat bakteriostatik yaitu hanya menghambat pertumbuhan bakteri.

Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak biji pepaya dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20%, 25% dan 30%. Konsentrasi optimal ekstrak biji pepaya adalah 30% dengan diameter hambatan 14 mm. Untuk mengetahui berbagai manfaat ekstrak biji pepaya agar lebih ditingkatkan lagi dengan menggunakan bakteri lain seperti Escherichia coli, Salmonella typhi dan Bacillus suptills dan juga dengan meneliti khasiat lain dari biji pepaya.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark