GDL

Dari data survei penelitian 2012 terjadinya peningkatan penyakit diare di tahun 2012 dari 270 kasus menjadi 291 kasus meningkatnya jumlah kasus diare karena banyak masyarakat di Kelurahan Nangka menggunakan air galon/air pegunungan dan PDAM. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga perlu di lakukan penelitian mengenai pengaruh sumber air minum dan kondisi fisik air terhadap kejadian diare di Kelurahan Nangka.


Penelitian ini menggunakan metode survei analitik yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber air minum dan kondisi fisik air terhadap kejadian diare di Kelurahan Nangka. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1821 orang dengan sampel dalam penelitian ini sebanyak 95 orang yang diambil dengan cara simple random sampling. Pengolahan analisa data dilakukan dengan univariat, bivariat dan multivariat.


Berdasarkan chi square menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel sumber air minum dan kondisi fisik air terhadap kejadian diare, hasil regresi logistik menunjukkan bahwa variabel independen yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare adalah kondisi fisik air. Kondisi fisik air memiliki pengaruh sebesar 23 kali untuk terjadinya Pengaruh sumber air minum dan jamban keluarga terhadap kejadian diare pada balita di Puskesmas Desa Tiga Urung Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun tahun 2012


Hasil ini menunjukkan sumber air minum dan kondisi fisik air sangat berpengaruh terhadap kejadian diare dengan meningkatnya penyakit diare di tahun 2012. Disarankan kepada pemerintah setempat melalui dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas untuk lebih banyak memberikan penyuluhan tentang bagaimana mencegah penyakit diare.

Copyrights : Copyright � 2001 by JURNAL KESEHATAN ONLINE Helvetia. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark