GDL

Kebijakan Kepmenkes tentang ASI Eksklusif No.15 tahun 2013 yaitu bahwa air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembanagan bayi serta untuk mencapai pertumbuhan dan perkembngan bayi yang optimal, ASI perlu diberikan sesuai eksklusif sampai umur 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahu. Menurut data United Nations Children Fund (UNICEF) dan World Health Organizayion (WHO) pada 2009, diare merupakan penyebab kematian nomor 3 pada bayi. Penelitian ini bersifat Analitik Kuantitatif dengan desain Cross Sectional pengumpulan data ini menggunakan data primer dan data sekunder, populasi dalam penelitian ini keseluruhannya berjumlah 667 bayi yang diambil secara teknik Accidental Sampling dengan sampel 87 bayi. Instrument yang digunakan adalah lembar checklist. Analisa penelitian ini menggunakan analisa Univarate dan Bivariate. Dengan uji statistic chi-square. Dalam penelitian ini terdapat hasil penelitian mayoritas responden berumur 26-35 tahun sebanyak 45%, tingkat pendidikan responden tamat SMA sebanyak 37,9%, responden bekerja sebanyak 86,2%, dan mayoritas umur bayi 6 bulan sebanyak 43,7%. Diperoleh p value = 0,001. Hasil uji statistik dapat disimpulkan ada hubungan pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Simpang Baru Pekanbaru dengan perolehan data sebanyak 39,6%. Dari hasil analisis juga diperoleh nialai OR = 7 kali, artinya bayi yang diberikan susu formula 7 kali beresiko mengalami diare, dibandingkan bayi yang tidak diberikan susu formula . disarankan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Simpang Baru Pekanbaru agar lebih melakukan penyuluhan tentang penatalaksanaan pemberian susu formula yang benar serta cara pembuatan susu formula memiliki takaran yang dibutuhkan bayi.

Give Comment ?#(0) | Bookmark